sqIus80d5VwRjHCsULqdp1Lmmq7jVxCChULbkU68
Bookmark

Pendakian Gunung Ciremai, Puncak Tertinggi di Jawa Barat

Gunung Ciremai merupakan salah satu gunung yang berada di Jawa Barat. Dengan ketinggian puncaknya yang mencapai 3078 meter diatas permukaan laut, Ciremai menjadi gunung paling tinggi dan menjadi atapnya Provinsi Jawa Barat. Gunung Ciremai yang juga dikenal dengan nama "Cereme" atau "Ciremay" adalah gunung berapi bertipe stratovolcano yang merupakan bagian dari cincin api Pasifik. Lokasinya terletak sekitar 50 kilometer sebelah timur laut Kota Cirebon, tepatnya berada di antara dua kabupaten, Majalengka dan Kuningan.

Karena menyandang predikat gunung tertinggi di Jawa Barat, Gunung Ciremai selalu menjadi tujuan para pendaki yang mencari tantangan dan juga keindahan alam yang menakjubkan. Saya akan mengulas lebih jauh mengenai pendakian Gunung Ciremai di artikel ini.

Ciremai Atap Jawa Barat

Pengalaman Mendaki Gunung Ciremai, Atapnya Jawa Barat

Beberapa waktu lalu, tepatnya pertengahan bulan Agustus 2023, saya berkesempatan menyambangi Gunung Ciremai. Gunung yang telah lama ada dalam wishlist, namun baru bisa berjodoh sekarang. Inipun harus melewati kesulitan demi kesulitan sebelum akhirnya berhasil kesana.

Jujur saja, mendaki gunung di Jawa Barat itu tingkat kesulitan lebih besar dibandingkan mendaki gunung-gunung di jawa tengah dan timur. Bukan soal jalurnya, namun dalam hal informasi, akses, termasuk juga dalam mencari team atau teman mendaki.

Mengapa sulit? Mungkin alasannya karena gunung-gunung di Jawa Barat itu masih kalah populer dengan gunung-gunung di jawa bagian tengah dan timur. Pengelolaan yang kurang baik juga andil besar terhadap ketimpangan itu. Sudah menjadi rahasia umum ya, kalau simaksi gunung-gunung Jawa Barat itu mahal-mahal, sehingga pendaki kadang lebih memilih melipir ke jawa tengah atau timur. Bayangkan saja, untuk simaksi rata-rata pendaki perlu membayar 50.000 - 150.000 / orang untuk satu kali pendakian. Itu besarnya lima bahkan sepuluh kali lipat biaya mendaki di jawa tengah atau timur.

Sayangnya, dengan membayar biaya semahal itu sering kali tidak sebanding dengan apa yang didapatkan oleh para pendaki. Misalnya, fasilitas basecamp yang kurang memadai, akses yang sulit ataupun jalur pendakian yang kurang terurus. Bagi saya pribadi, membayar mahal untuk sebuah hobi itu tidak masalah, asalkan biaya yang kita bayarkan benar-benar dipergunakan dengan baik, bijak dan sesuai peruntukannya (tidak masuk kantong pribadi). Tapi kalau diperhatikan, dengan masih banyaknya oknum-oknum calo di setiap taman nasional dan pintu pendakian, sudah tau lah ya ending-nya gimana. Wallahualam.

Oke kembali ke topik pendakian Gunung Ciremai.

Persiapan Pendakian Gunung Ciremai

Ada 5 jalur pendakian Gunung Ciremai, 2 basecamp di wilayah Majalengka (Apuy dan Trisaksi Sadarehe) dan 3 basecamp di Wilayah Kuningan (Palutungan, Linggajati dan Linggasana). Saya memilih jalur Apuy di kabupaten Majalengka.

Basecamp Gunung Ciremai via Apuy Majalengka
Basecamp Apuy atau Berod

Basecamp Gunung Ciremai via Apuy atau sering dipanggil dengan sebutan Basecamp Berod beralamat di Desa. Argamukti, Kec. Argapura, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat 45462. Sekitar 25 KM dari pusat kota Majalengka dan 55KM dari kota Cirebon. Bagaimana cara kesana?

Rute Kendaraan Umum Menuju Basecamp Ciremai via Apuy

Seperti biasa, sebelum keberangkatan saya menggali informasi sebanyak-banyaknya mengenai rute angkutan umum menuju basecamp. Dan betapa sulitnya saya mendapatkan informasi yang lengkap nan akurat. Setelah mencari kesana-kemari dan bertanya kepada salah seorang warga lokal (yang nantinya menjadi driver yang antar jemput saya) akhirnya paham. Saya tidak sabar untuk berbagi info ini kepada teman-teman semua agar kalian tidak mengalami kesulitan yang sama seperti saya.

Jadi guys, tidak ada angkutan umum yang langsung menuju atau melewati basecamp Apuy Ciremai, melainkan kita harus menggunakan jasa pick-up atau antar-jemput yang biasa ditawarkan oleh para penggiat wisata di sekita basecamp Apuy. Terminal terdekat yang bisa dijangkau adalah terminal Maja di Jl. Raya Talaga - Cikijing. Ini bukan terminal utama di Majalengka, melainkan hanya terminal transit. Jaraknya sekitar 12 KM dari pusat kota Majalengka.

Untuk ke terminal Maja, kita bisa menggunakan kendaraan umum dengan jurusan Cikijing. Dari manapun asalnya kamu, mau dari Bandung, Jakarta atau Cirebon, naiklah kendaraan yang menuju Cikijing dan minta turun di Terminal Maja. Pengalaman saya sendiri yang datang dari Bandung, saya naik kendaraan elf atau bus 3/4 trayek Bandung - Cikijing dan turun di Terminal Maja. Opsi lain bisa juga naik kendaraan travel. Sedangkan jika dari arah Jakarta, Bekasi dan sekitarnya bisa menaiki bus Primajasa yang melewati terminal Maja. Saya tidak hapal trayeknya, namun kawan mendaki saya yang berasal dari Tangerang kemarin naik bus Primajasa dari Terminal Kalideres.

Dari Terminal Maja ke Basecamp Apuy jaraknya masih sekitar 14KM dan tidak ada ada lagi kendaraan umum. Opsinya adalah naik ojek yang banyak mangkal di terminal dengan tarif 50.000-100.000 / satu kali jalan, atau sewa kendaraan losbak alias bak terbuka dengan tarif Rp. 300.000 - 450.000 (pergi-pulang) tergantung jumlah penumpang. Jika kamu datang rombongan, opsi kedua bisa menjadi pilihan, biasanya per-orang hanya mengeluarkan Rp. 50.000,- (PP), jauh lebih hemat dibanding naik ojek.

Sempat bingung karena rencana awalnya saya hanya akan datang ber-2, sehingga kalaupun sewa losbak akan tetap mahal. Lalu bertambahlah 2 kawan sehingga total menjadi 4 orang. Setelah nego dengan bapak driver, deal dengan harga Rp. 300.000 pergi - pulang (dibagi 4 orang). Surprisingly, menjelang hari H, sang driver mengabari bahwa ada 3 orang lain di hari yang sama yang menyewa jasanya, sehingga boleh digabung dengan tarif Rp. 420.000 (dibagi 7 orang). Jadi lebih murah kan? Satu orang hanya membayar Rp. 60.000 (pergi-pulang) sama dengan Rp. 30.000,- / satu kali jalan. Alhamdulillah rejeki. Saran saya, cari teman barengan sebanyak-banyaknya jika akan mendaki Gunung Ciremai khususnya melalui basecamp Apuy ini.

Kontak Pick Up Basecamp Apuy: 0852-9535-2708 (Kang Ade)

Jika menggunakan kendaraan pribadi bagaimana? Itu sih lebih simple lagi. Langsung saja arahkah kendaraan kamu menuju kampung Argamukti, bisa pakai maps. Lokasi kampung tidak jauh dari tempat wisata yang sudah cukup terkenal di Majalengka, yaitu Terasering Panyaweyan. Namun, untuk kendaraan roda 4 tidak bisa sampai basecamp ya, melainkan hanya sampai batas kampung terakhir dan bisa diparkir di kantor desa Argamukti. Selanjutnya tetap harus sewa kendaraan losbak atau bak terbuka dengan tarif yang lebih murah.

Karena lokasi basecamp ada di atas bukit dengan medan jalan yang hanya berupa cor yang sempit dan menanjak, sehingga semua kendaaraan roda empat tidak diperbolehkan sampai atas. Kalau motor masih boleh, dengan syarat sudah terbiasa dengan medan jalannya yang sulit.

Tentang Basecamp Apuy

Sore itu kami dijemput di terminal Maja oleh kang Ade sekitar pukul 3 sore. Perjalanan dari terminal menuju Basecamp Apuy sekitar 30 menit, menyusuri perkampungan dengan medan berkelok dan sesekali menanjak tajam.

Kami akan mulai mendaki esok hari dan rencananya malam ini akan istirahat di basecamp. Di perjalanan, kang Ade menawarkan untuk singgah di rumahnya yang sering dijadikan homestay tempat transit para pendaki, namun salah satu penumpang (bukan team saya) menyarankan untuk langsung dan bermalam di basecamp saja, supaya besok bisa mendaki pagi katanya. Semua setuju, meski akhirnya saya sedikit menyesal, karena ternyata tempat istirahat di basecamp Ciremai via Apuy atau basecamp Berod ini sangat kurang memadai.

Terdapat beberapa bangunan yang bisa dijadikan tempat istirahat para pendaki, namun tempatnya sangat kotor dan tidak terurus. Tau gini mampir di rumah kang Ade saja, tapi yasudah mau gimana lagi, akhirnya harus bersih-bersih dulu biar agak nyaman. Jadi, untuk teman-teman yang hendak datang dan bermalam, lebih baik menginap di homestay saja ya kemudian naik ke basecamp pagi-pagi. Mungkin sedikit lebih nyaman istirahatnya.

Cara Menuju Basecamp Ciremai via Apuy
Bangunan tempat istirahat pendaki

Untuk fasilitas pendukung sekitar basecamp sebenarnya cukup lengkap, ada mushola, toilet (jumlah banyak dengan air melimpah), warung-warung untuk makan atau jajan dan tersedia juga camping ground (banyak para pengunjung yang hanya sekedar camping tanpa mendaki).

Jalur Pendakian Gunung Ciremai
Mushola di Basecamp Apuy
Jalur Pendakian Gunung Ciremai via Apuy
Toilet di Basecamp Apuy
Camping Ground Berod, Ciremai via Apuy
Camping Ground di Basecamp Apuy

Estimasi Pendakian Gunung Ciremai via Apuy

Pagi itu, jumat 18 Agutus 2023 kami bersiap untuk memulai pendakian. Setelah mandi, ganti pakaian dan packing ulang semua perlengkapan, kami mengurus perijinan dan membayar simaksi Rp. 70.000,- / orang. Oh ya, jauh hari sebelum datang kita harus booking online dulu ya di websitenya taman nasional dan membayar via transfer Rp. 5.000 / orang (weekday). Kami dibantu Kang Ade untuk mengurus perijinan sehingga hanya menunggu sambil beres-beres.

Biaya Pendakian Gunung Ciremai via Apuy
Persiapan sebelum mendaki Gunung Ciremai

Selanjutnya pendaki akan di tes kesehatan berupa tensi darah oleh pihak pengelola, tapi katanya boleh di skip karena hanya formalitas. Hehehe. Jangan ditiru, ya.

Setelah perijinan selesai, kita diberikan kupon makan untuk ditukar di warung sekitar basecamp. Kupon makan gratis ini bisa ditukarkan sebelum berangkat atau sesudah turun. Kami memutuskan menukar sebelum berangkat karena kebetulan belum sarapan. Setelah selesai makan, kamipun siap untuk memulai pendakian.

Fasilitas Basecamp Apuy Gunung Ciremai
Warung-warung berjejer di Basecamp Apuy
Free Makan di Basecamp Gunung Ciremai
Menu makan gratis di Basecamp Apuy
Estimasi Pendakian Gunung Ciremai via Apuy
Foto bersama sebelum berangkat

Basecamp ke POS 1

Pendakian Ciremai Via Apuy dari Jakarta
Gerbang Selamat Datang Pendaki Gunung Ciremai

Kami memulai pendakian dari basecamp tepat pukul 09:45 pagi. Mula-mula jalur berupa jalan setapak bermedan tanah gempur. Dari sini belum ada tanjakan, hanya sesekali saja naik sedikit demi sedikit, selebihnya didominasi jalan lurus dan rata. Jalur menuju POS 1 ini masih terbuka sehingga lumayan panas sekaligus berdebu karena tanah gempur yang kering akibat kemarau.

Sebenarnya dengan jalur yang rata seperti itu, ke POS 1 ini masih mungkin dilalui motor. Kenapa gak disediain ojek seperti gunung lain, ya? Bagus sih, mungkin karena kawasan taman nasional jadi sangat menjaga kelangsungan ekosistem di hutan sekitar.

Jalur Pendakian Gunung Ciremai via Apuy
Tipe jalur menuju POS 1, Gunung Ciremai via Apuy

Trek menuju POS 1 ini cukup panjang, jaraknya sekitar 1000 meter atau 1 KM. Setelah berjalan sekitar 45 menit (dengan sedikit istirahat), akhirnya tiba di POS 1 (Arban) sekitar pukul 10:25 AM.

POS 1 ke POS 2

Setibanya di POS 1, kami istirahat sejenak bersama para pendaki lain yang kebetulan juga sedang beristirahat disana. POS 1 ditandai dengan sebuah shelter untuk transit para pendaki. Cukup 15 menit saja, kamipun melanjutkan kembali pendakian menuju POS 2 sekitar pukul 10:40 AM.

POS 1 Gunung Ciremai via Apuy
POS 1 (Arban), Gunung Ciremai via Apuy

Menuju POS 2 vegetasi sudah memasuki hutan lebat sehingga lebih teduh. Untuk medan, mulai menanjak dengan tipe pijakan berupa tanah bercampur akar-akar pohon di permukaannya. Meski sudah mulai mendaki, namun masih enak dan belum menyulitkan. Jarak dari POS 1 ke POS 2 sama jauhnya seperti dari basecamp ke POS 1, sekitar 1KM. Akhirnya setelah berjalan terus dengan banyak istirahat, kami tiba di POS 2 (Tegal Pasang) sekitar pukul 11:45. Kurang lebih menghabiskan waktu 1 jam 5 menit dari POS 1.

Jalur Pendakian Gunung Ciremai via Palutungan
Tipe jalur menuju POS 2, Gunung Ciremai via Apuy

POS 2 (ketinggian +- 1920 mdpl) berupa lahan kosong yang rata yang cukup luas, tidak ada shelter, hanya ditandai dengan papan penanda. Setibanyak di POS 2 sudah banyak rombongan pendaki lain yang sedang beristirahat. Hari itu, meski belum weekend namun para pendaki melalui jalur apuy ini lumayan banyak, mungkin memang tidak sepadat hari sebelumnya yang mana adalah tanggal merah (17 Agustus).

Karena sudah menjelang waktu dzuhur, kami berencana ishoma (istirahat, sholat, makan + ada yang tidur siang bentar) di POS 2. Jadinya istirahat lumayan lama, sekitar 1 jam, sebelum akhirnya siap melanjutkan kembali pendakian menuju POS 3 sekitar pukul 12:45 PM.

POS 2 Gunung Ciremai via Apuy
POS 2, Gunung Ciremai via Apuy
Cara Shalat di Gunung
Dimanapun jangan lupa shalat, ya. Ingat, tuhan ada dimana-mana, hehehe.

POS 2 ke POS 3

Menuju POS 3, jalur masih sama, didominasi medan tanah dengan bercampur akar-akar pohon. Untuk elevasi saya akui belum begitu menyulitkan, sesekali saja menemui tanjakan tajam yang harus sampai beradu dagu dengan lutut. Selebihnya okelah, malahan menuju POS 3 ini banyak bonusnya. Ada satu jalur landai yang cukup panjang di tengah hutan lumut, lumayan untuk sedikit berjalan santai sambil pelemasan otot kaki.

Jarak dari POS 2 ke POS 3 tidak terlalu panjang, hanya sekitar 700 meter saja. Dengan medan yang 'cukup' mudah, kamipun hanya menghabiskan waktu sekitar 40 menit (sudah termasuk istirahat) untuk akhirnya tiba di POS 3 (Tegal Masawa) sekitar pukul 01:25 PM.

POS 3 Gunung Ciremai via Apuy
POS 3, Gunung Ciremai via Apuy

POS 3 ke POS 4

POS 3 (ketinggian 2096 MDPL) berupa lahan kosong, rata dan cukup luas, meski tidak seluas POS 2. POS 3 ini bisa digunakan sebagai transit camp bagi para pendaki yang kemalaman atau tidak kuat mendaki sampai camping ground selanjutnya. Meskipun camp di POS 3 ini bukan yang paling ideal ya, karena jarak ke puncak yang masih cukup jauh.

Kami tidak berlama-lama di POS 3, hanya ambil nafas dan minum sekitar 10 menit saja. Lalu melanjutkan kembali pendakian menuju POS 4 sekitar pukul 01:35 PM.

Trek menuju POS 4 sudah mulai menanjak terus, sudah jarang bertemu bonus dan medan yang landai. Dengan jarak tempuh sekitar 700 meter, kami menghabiskan 50 menit untuk menjangkau POS 4 dan tiba sekitar pukul 02:25 PM.

POS 4 Gunung Ciremai via Apuy
POS 4, Gunung Ciremai via Apuy

Kami istirahat cukup lama di POS 4 untuk membuka sedikit perbekalan karena sudah mulai lapar. Nyalain kompor untuk ngopi dan masak indomie dulu. Sekitar 1 jam sudah kami istirahat lalu melanjutkan kembali pendakian ke POS terakhir yaitu POS 5 sebagai tujuan camping kami.

POS 4 ke POS 5

Beranjak dari POS 4 sekira pukul 03:20 PM, kami lanjut mendaki menuju POS 5. Jalur menuju POS 5 ini sudah semakin menanjak dan menyulitkan sehingga ritme jalan semakin pelan. Dengan jarak yang sebenarnya tidak terlalu jauh (hanya sekitar 600 meter) namun dengan medan yang sudah cukup sulit, kami membutuhkan 45 menit untuk tiba di POS 5. Akhirnya setelah berjalan sedikit demi sedikit, tibalah di camping ground Sanghyang Rangkah atau POS 5 sekitar pukul 04:05 PM. Yang jika ditotalkan, pendakian dari basecamp hingga POS 5 itu menghabiskan waktu 4 jam 20 menit. Cepat atau lambat, ya?

POS 5 Gunung Ciremai via Apuy
POS 5, Gunung Ciremai via Apuy

Sebelum tiba di POS 5, ada satu lahan dibawahnya yang sering disebut POS bayangan. Berupa tanah lapang yang luas dan bisa dijadikan tempat berkemah apabila POS 5 sudah terlalu penuh. Memang, menurut saya lahan campping di POS 5 ini tidak luas, mungkin hanya cukup menampung hingga 20 tenda saja. Kalau sedang weekend atau musim liburan sudah pasti kepenuhan, sehingga bisa dialihkan ke lahan camping di bawahnya.

Menghabiskan sisa waktu di camping ground POS 5 dengan istirahat, makan dan tidur. Karena pagi hari kami akan melakukan summit atau mendaki ke puncak.

Summit ke Puncak

Sebenarnya suhu di camping ground Gunung Ciremai malam itu tidak terlalu minus, namun semilir angin kemarau yang lumayan kencang membuat menjadi lebih dingin, apalagi saat tengah malam menjelang pagi.

Kami bangun sebelum subuh, sekitar pukul 03:00 AM untuk persiapan summit. Setelah menghangatkan tubuh dengan kopi, susu dan teh hangat, kami mulai pendakian summit ke puncak Ciremai sekitar pukul 4:30 AM.

Beranjak dari camping ground, trek sudah langsung menanjak. Tanjakan yang tidak ada ujung mengingatkan saya dengan trek summit di Gunung Sindoro sebulan lalu. Medan berupa tanah bercampur batu kerikil yang licin dan berdebu (tapi karena masih gelap jadi belum keliatan).

Semakin tinggi jalur didominasi bebatuan kokoh yang besar dan perlu dipanjat. Dengan langkah yang semakin lama semakin gontay karena sambil menahan dinginnya angin, kami terus mendaki sedikit demi sedikit. 1 jam sudah mendaki dari POS 5, tapi kok belum ada tempat transit atau POS, ya. Langit yang awalnya gelap sudah berubah menjadi terang dengan cahaya kuning keemasan di ufuk timur.

Pendakian Gunung Ciremai via Sadarehe
trek Menuju Puncak, Gunung Ciremai via Apuy
Sunrise Gunung Ciremai
Sunrise Gunung Ciremai via Apuy

Sebelum tiba di tempat transit yaitu POS 6, kami melewati persimpangan jalur dan bertemu dengan para pendaki yang naik melalui jalur lain yaitu jalur Palutungan. Tidak jauh dari persimpangan itu, tibalah di POS 6 yaitu POS Goa Walet sekitar pukul 6:15 AM. Wow hampir 2 jam lho.

Pendakian Gunung Ciremai via Linggasana
Simpang Apuy-Palutungan, Gunung Ciremai via Apuy
POS 6 Gunung Ciremai via Apuy
POS 6 (Goa Walet), Gunung Ciremai via Apuy

Goa Walet yaitu sebuah Goa yang terbentuk dari aktivitas vulkanik Gunung Ciremi di masa lalu. Lokasinya berada di bawah POS 6, banyak pendaki yang sering masuk untuk melihat-lihat, namun saya tidak punya banyak tenaga untuk melakukan itu, skip aja, hehehe.

Goa Walet Gunung Ciremai
Goa Walet, Gunung Ciremai via Apuy

Istirahat sebentar sambil sarapan roti di POS 6, kemudian lanjut lagi mendaki ke Puncak. Medan menuju puncak dari POS 6 ini semakin sulit saja, tanjakan curam yang masih di dominasi bebatuan kokoh bercampur kerikil yang licin sehingga harus extra hati-hati. Jangan sampai terpeleset ataupun terjungkal ketika memanjat.

Jarak dari POS 6 atau Goa Walet ke puncak sebenarnya tidak terlalu jauh, namun karena medannya yang sulit akhirnya kami baru tiba setelah 25 menit kemudian, tepatnya pukul 6:50 AM. Jika ditotalkan dari POS 5 atau camping ground menuju puncak kami menghabiskan waktu sekitar 2 jam 20 menit. Waktu yang normal dan relatif singkat, keren lah, proud to my team. Hehehe.

Puncak Gunung Ciremai 3078 MDPL
Batu Plakat Puncak Majakuning (Majalengka-Kuningan) dengan ttd Bupati

Seperti biasa, kalau sudah di puncak ya foto-foto lah. Hehe. Setelah itu istirahat untuk menyantap perbekalan yang dibawa berupa cemilan dan buah, makannya sambil lihat pemandangan. Duh.. Masyaa Allah.

Puncak Gunung Ciremai sangat luas, berupa punggungan yang melingkar dengan kawah aktif di tengahnya. Setiap jalur pendakian memiliki puncaknya sendiri, seperti jalur apuy dan palutungan ini berada di puncak yang sama. Kalau mau memutari bibir kawah, maka bisa bertemu dengan puncak dari jalur lain seperti jalur linggarjati. Beberapa kawan saya mengexplore puncak dengan mengitari punggungan kawah, namun saya hanya menunggu sambil istirahat, mager pol. Hehehe.

Puncak Apuy Palutungan Gunung Ciremai
Puncak Gunung Ciremai via Apuy
Puncak Gunung Ciremai via Palutungan
Puncak Apuy-Palutungan Gunung Ciremai
Cara Menuju Basecamp Gunung Ciremai via Trisakti Sadarehe
Foto Bersama di puncak, yeay!

Perjalanan Turun

Setelah puas menikmati keindahan puncak Gunung Ciremai, bekal sudah habis, memory sudah full dengan foto-foto, selanjutnya siap-siap untuk turun. Kami turun sekitar pukul 09:00 AM.

Berjalan turun dengan medan yang seperti tadi ternyata tidak lebih mudah. Malah harus semakin hati-hati dan ketahanan kaki benar-benar diuji. Sesekali terpeleset dan jatuh menjadi pemandangan biasa di perjalanan turun dari puncak Gunung Ciremai.

Seperti saat naik, sebelum tiba di POS 5 atau camping ground, kami melewati POS 6 (Goa Walet) dan persimpangan Apuy-Palutungan. Beberapa kawan mampir dan turun ke Goa Walet, namun saya dengan beberapa kawan yang lain lanjut perjalanan turun tanpa banyak berhenti, jadi kebagi 2 team deh.

Diperjalanan turun ke camping ground, kami bertemu dengan beberapa pendaki tektok yang baru mau naik. Ternyata banyak lho yang mendaki tektok alias mendaki pergi-pulang tanpa menginap. Padahal Gunung Ciremai ini lumayan panjang jalurnya. Keren banget mereka.

Dengan waktu yang hampir sama seperti saat naik, yaitu sekitar 2 jam, kami tiba di camping ground POS 5 sekitar pukul 11:00 AM. Alhamdulillah. Sambil menunggu kawan yang masih diatas, kami memasak makan siang. Rencananya hari ini akan turun kembali ke basecamp setelah shalat dzuhur.

Setelah semua team lengkap dan packing perlengkapan masing-masing, bongkar tenda, lalu kami mulai perjalanan turun menuju basecamp sekitar pukul 12:30 AM. Perjalanan dimulai dari POS 5 menuju POS 4, 3, 2 dan 1 kami jalani tanpa banyak istirahat. Waktu tempuh pun lumayan cepat, yaitu hanya menghabiskan 30 menit setiap POS nya. Diperjalanan turun, kami banyak bertemu pendaki yang hendak naik, karena hari itu hari sabtu jadi lumayan ramai.

Kami tiba di basecamp sekitar pukul 03:00 PM, artinya perjalanan turun hanya menghabiskan waktu sekitar 2 jam 30 menit. Cepet juga ya. Setibanya di basecamp kami sudah ditunggu kang Ade yang akan mengantarkan kami kembali ke terminal Maja untuk pulang. Sebenarnya sudah terlalu sore, tapi kami paksakan pulang agar tidak perlu menginap lagi di basecamp. Untungnya kendaraan umum menuju Bandung yaitu elf trayek Cikijing - Bandung tersedia hingga malam, katanya terakhir pukul 10 malam. Sayangnya angkutan yang ke Jakarta, Bekasi dan sekitarnya hanya ada sampai pukul 5 sore, jadi pastikan jadwalnya pas ya.

Penutup

Cukup sekian cerita pengalaman saya menjajal gunung tertinggi di Jawa Barat, yaitu Gunung Ciremai. Di terminal Maja saya berpisah dengan beberapa kawan yang hendak pulang ke kota masing-masing. Till we meet again.

Mendaki gunung demi gunung selalu memberikan pengalaman yang baru, termasuk mendaki Gunung Ciremai ini. Predikat Gunung Paling tinggi di Jawa Barat membuat para pendaki lebih bergairah dan tertantang untuk mendaki Gunung Ciremai. Ternyata jalur yang disajikan tidak terlalu menyulitkan dan masih cocok untuk para pemula (setidaknya sampai camping ground).

Catatan

Ada beberapa garis besar yang bisa diambil dari pengalaman pendakian saya ke Gunung Ciremai via Basecamp Apuy sebagai catatan untuk teman-teman, antara lain:

  • Terminal terdekat menuju BC Apuy adalah Terminal Maja.
  • Kendaraan umum untuk menuju Terminal Maja adalah elf 3/4 jurusan Bandung - Cikijing atau Bus Primajasa (dari Jakarta / Bekasi).
  • Booking online SIMAKSI melalui laman Taman Nasional Gunung Ciremai (https://tngciremai.menlhk.go.id) dan membayar Rp. 5000/orang (weekday) dan Rp. 7.500/orang (weekend).
  • Meski sudah booking online dan bayar melalui transfer, tapi di POS registrasi membayar kembali sebesar Rp. 70.000,- (orang) include test kesehatan dan makan 1 kali.
  • Jika memungkinkan, mendakilah pagi-pagi agar bisa tiba di Pos 5 sebelum hari gelap.
  • Pastikan peralatan dan perlengkapan serta logistik mencukupi karena tidak terdapat warung di jalur pendakian Ciremai via Apuy.
  • Bawalah air dua x 1,5 liter per orang atau lebih. Jalur Apuy tidak memiliki sumber mata air.
  • Jangan tinggalkan sampahmu di gunung ya!
  • Siapkan buff atau masker beserta kacamata ketika mendaki di musim kemarau, karena medan cukup berdebu.
  • Jaga prilaku dalam bertutur dan berlaku saat di gunung. Permisi permisi-lah setiap lewat jalur, buang air kecil dan buang air besar.
  • Perlu selalu diingat bahwa pendakian gunung selalu melibatkan risiko, jadi persiapkan diri kamu sebaik-baiknya dan patuhi peraturan yang berlaku.

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini hingga selesai. Senang bisa berbagi pengalaman dengan teman-teman semua. Semoga informasi tentang pendakian Gunung Ciremai via Apuy ini bisa menjadi referensi bagi teman-teman yang sedang mencari info tentang pendakian Gunung Ciremai. Meskipun sudah banyak tulisan serupa, namun saya berharap tulisan ini bisa memberikan informasi yang lebih lengkap dan detail. Jika ada yang mau ditanya, boleh loh tulis di kolom komentar. Atau ada yang mau menambahkan, mungkin?

Posting Komentar

Posting Komentar