sqIus80d5VwRjHCsULqdp1Lmmq7jVxCChULbkU68
Bookmark

Tips Membeli Rumah Pertama Bagi Keluarga Muda

Memiliki rumah sendiri sebagai tempat tinggal bersama keluarga adalah impian banyak orang. Untuk mewujudkannya bukanlah hal yang mustahil mengingat banyak sekali program cicilan KRP yang menjangkau semua kalangan. Meskipun begitu, Anda harus tetap selektif sebelum mengambil kredit KPR agar tidak menyesal di kemudian hari.

Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan matang-matang saat akan memiliki rumah, terutama jika melalui program kredit KPR karena tenornya tergolong lama, yakni 10-20 tahun. Jika Anda harus berkomitmen membayar cicilan selama itu, pastikan memilih hunian yang tepat agar Anda dapat menikmati setiap perjalannya tanpa melalui rintangan yang berarti.

Tips Membeli Rumah Pertama
Gambar: pexels.com

Yang Harus Diperhatikan Saat Membeli Rumah Baru

Ada beberapa poin penting yang harus jadi pertimbangan saat membeli rumah pertama, terutama bagi generasi muda yang baru membangun keluarga. Simaklah tips dalam membeli rumah pertama bagi keluarga muda agar mendapatkan hunian nyaman yang sesuai dengan impian.

1. Lokasi

Tips membeli rumah pertama bagi keluarga muda yang paling penting adalah lokasi. Semakin dekat dengan pusat keramaian, maka harga akan semakin mahal. Contohnya saja perumahan di dekat pusat perkantoran, kampus, sekolah, atau mall, bisa diperkirakan bahwa harganya relatif lebih mahal. Sebaliknya, jika berlokasi di pinggiran kota maka harganya akan lebih murah.

Sebaiknya pilih rumah yang berlokasi dengan kantor Anda agar waktu tempuh perjalanan bisa dipangkas. Namun jika harganya terlalu mahal untuk penghasilan Anda saat ini, rumah di pinggiran kota bisa jadi alternatif terbaik.

Beberapa hal yang patut diperhatikan dalam memilih rumah terkait lokasi:

  • Sarana transportasi umum yang memadai, terutama jalur antara rumah ke kantor atau sekolah anak.
  • Hindari lokasi rawan bencana alam seperti banjir, gempa bumi, atau pergeseran tanah.
  • Akses ke area publik seperti pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan taman.

2. Jenis KPR

Ada dua jenis KPR atau Kredit Pemilikan Rumah yang bisa dipilih di Indonesia, yakni KPR bersubsidi dan KRP non-subsidi. Perbedaannya bisa dicek di tabel berikut.

KPR Bersubsidi KPR Non Subsidi
Harga:
Rp 100 juta - Rp 300 juta
Harga:
Mulai dari Rp 300 juta
Tipe Rumah:
Tipe 36 (36 meter persegi)
Tipe Rumah:
Mulai dari tipe 36 dan lebih besar
Jumlah Bangunan:
Satu lantai
Jumlah Bangunan:
Satu lantai, dua lantai, bahkan tiga lantai
Lokasi:
Agak jauh dari pusat industri / keramaian
Lokasi:
Strategis, umumnya berlokasi di pusat kota
Fasilitas Rumah:
Kamar tidur, ruang tengah, kamar mandi kecil, dapur harus dibangun sendiri
Fasilitas Rumah:
Kamar tidur lebih banyak sesuai tipe yang diambil, ruang tengah, kamar mandi luas, dapur telah dibangun
Fasilitas Umum:
Minim fasilitas umum, kebanyakan hanya taman
Fasilitas Umum:
Taman, kolam renang umum, gym, kafe, dan lainnya
Izin Renovasi:
Tidak boleh direnovasi sebelum 5 tahun
Izin Renovasi:
Boleh langsung direnovasi setelah dibeli

Kedua tipe KPR tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sesuaikan dengan budget dan kenyamanan yang ingin Anda dapatkan.

3. Pilih Developer

Memilih developer rumah terpercaya adalah hal mutlak demi mendapatkan hunian yang berkualitas. Cek rekam jejak dan riwayat developer, seperti:

  • Surat-surat dan legalitas bangunan.
  • Seberapa terkenal nama developer tersebut.
  • Berapa banyak perumahan yang sudah dikerjakan.
  • Apakah perumahan sebelumnya berkembang dengan baik atau tidak.
  • Material bangunan yang biasa digunakan.

4. Rasio Utang

Banyak pakar berpendapat bahwa rasio utang yang aman adalah 30% dari total penghasilan bulanan (penghasilan suami dan isti digabung). Jika lebih dari itu, dikhawatirkan akan kesulitan untuk menabung bahkan membuat kondisi keuangan tidak stabil.

Carilah info cicilan KPR sebanyak-banyaknya agar Anda punya banyak perbandingan harga. Pilihlah yang jumlah cicilan perbulannya tidak lebih dari 30% penghasilan Anda dan pasangan.

Contoh, jika total penghasilan suami istri adalah Rp 10.000.000, maka cicilan rumah per bulan sebaiknya tidak lebih dari Rp 3.000.000 (30% dari 10jt).

5. Besaran Uang Muka (DP)

Uang muka atau DP berpengaruh besar dalam tenor cicilan. Semakin besar DP yang dibayar, semakin berkurang pula waktu tenor dan cicilan per pulan yang harus disetorkan. Jika memiliki tabungan awal yang cukup, tidak ada salahnya untuk membayar DP sebesar-besarnya, misal 30%.

Beberapa developer perumahan KPR sering mengadakan promo tanpa uang muka alias DP 0%. Tentu ini sangat menggiurkan karena Anda bisa membeli rumah pertama tanpa biaya awal yang besar. Namun harap diingat bahwa ada kemungkinan cicilan perbulannya menjadi lebih besar atau tenor pelunasannya semakin lama dari biasanya.

Simulasi Cicilan KPR

Besaran jumlah cicilan KPR perbulan dipengaruhi oleh setoran uang DP, lama tenor yang diambil, suku bunga, dan beberapa hal lainnya. Ini menjadikan jumlah setoran KPR per bulan tiap orang berbeda-beda. Untuk mengetahuinya, Anda bisa menghitung menggunakan kalkulator cicilan KPR. Dengan melakukan simulasi kredit KPR, Anda dapat menjaga agar jumlah cicilannya tidak lebih dari 30% dari penghasilan.

Kalkulator cicilan rumah online dapat Anda coba dengan langsung membuka situsnya di alamat berikut:

https://www.btnproperti.co.id/simulasi-kpr/konvensional.html
Kalkulator Cicilan KPR
Kalkulator Cicilan KPR

Contoh di atas adalah kredit rumah KPR subsidi yang memiliki harga Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) dengan DP 1% yakni 2.000.000 (dua juta rupiah). Tenor yang diinginkan yaitu 20 tahun dan memiliki suku bunga 5%. Dengan keinginan yang demikian, maka perkiraan jumlah cicilan rumah per bulan adalah Rp 1.650.000

Sekarang tinggal dicek, apakah Rp 1.650.000 tidak lebih besar dari 30% penghasilan Anda? Jika iya, maka skema pembayarannya cocok dengan Anda. Jika lebih besar, maka Anda sebaiknya mencari rumah yang lebih murah atau memperlama tenor pembayaran.

Kalulator simulasi cicilan rumah ini hanya sebuah estimasi. Hasil akhir yang harus dibayar mungkin akan sedikit lebih besar atau lebih kecil namun jumlahnya tidak jauh berbeda.

Apakah Anda telah memiliki rencana yang matang untuk membeli rumah pertama bagi keluarga kecil Anda? Hal-hal di atas patut diperhatikan demi mendukung rencana jangka panjang Anda. Pastikan telah memiliki keputusan yang matang sebelum memilih rumah pertama. Semoga dapat membantu.

Posting Komentar

Posting Komentar