sqIus80d5VwRjHCsULqdp1Lmmq7jVxCChULbkU68
Bookmark

Money Parenting: Seni Mengajarkan Ilmu Finansial Pada Anak Sejak Dini

Menjadi orang tua artinya menerima tugas dan tanggung jawab atas hidup anak sejak lahir hingga seumur hidupnya. Mengurus anak tentu bukan perkara sembarangan yang bisa dilakukan sesuka hati, melainkan perlu ilmu dan kemampuan mumpuni. Pola asuh orang tua menjadi salah satu faktor yang akan membentuk karakter anak.

Begitu ada kekeliruan dalam pola asuh, maka akan mempengaruhi kehidupan anak di kemudian hari. Oleh karena itu, ilmu parenting menjadi pengetahuan dasar yang wajib dikuasai oleh orang tua atau para calon orang tua yang memutuskan untuk memiliki anak.

Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Kebiasaan-kebiasaan baik akan diterapkan dan dicontohkan orang tua demi membantu anak berkembang ke arah yang positif dan memiliki masa depan yang cerah.

Segala macam pola pengasuhan dilakukan, mulai dari pengajaran tentang agama, etika, kepedulian, kemandirian, tanggung jawab, kerja keras, kedisiplinan, manajemen waktu dan lain-lain. Namun ada satu hal yang seringkali terlewat (padahal sangat penting) dalam pola pengasuhan, yaitu pengenalan ilmu finansial atau money parenting.

Investasi dan Money Parenting

Apa itu Money Parenting?

Secara sederhana, money parenting adalah proses mendidik anak dalam hal tanggung jawab finansial atau sosial yang berhubungan dengan uang. Perilaku dan keyaknian finansial yang baik akan menjadi tumpuan dan warisan berharga ketika anak harus mengambil keputusan finansialnya saat dewasa nanti.

Tujuan Money Parenting

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Eastspring Investments, sebuah lembaga keuangan dan manajer investasi yang sedang gencar-gencarnya memberikan edukasi tentang pentingnya money parenting dalam keluarga, menemukan fakta bahwa money parenting masih sangat minim dilakukan oleh orang tua di Asia, termasuk di Indonesia. Meskipun banyak dari orang tua yang sudah menyadari akan pentingnya money parenting, namun dalam eksekusinya masih sedikit sekali.

Di Indonesia sendiri, money parenting seperti hal tabu dan masih jarang dijadikan sebagai salah satu pola pengasuhan khusus terhadap anak. Hal tersebut tak lain karena pengetahuan sebagian besar orang tua tentang finansial itu sendiri masih sangat terbatas. Padahal mengenalkan tentang uang kepada anak bisa dilakukan dari hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

Tips Sederhana Mendidik Anak Soal Uang

Semakin cepat memberikan money parenting kepada anak, akan semakin mudah juga untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan baik tentang uang. Ada banyak cara mengenalkan uang kepada anak, terlebih jika si buah hati masih berusia dini. Tidak usah langsung mengajari hal berat seperti investasi, sukuk, atau obligasi. Cobalah dengan pendekatan-pendekatan sederhana agar mudah diserap oleh daya pikir anak. Beberapa cara berikut mungkin bisa dicoba oleh para orang tua dalam proses money parenting.

1. Mencontohkan Kebiasaan Pengelolaan Uang yang Baik

Langkah paling pertama yang bisa dilakukan untuk membentuk kebiasaan baik anak tentang uang tentu saja dengan memberikan contoh. Orang tua sebagai panutan dan guru pertama harus bisa memberikan teladan yang baik. Seperti kata pepatah, "buah tidak jatuh jauh dari pohonnya".

Anak adalah peniru ulung, oleh karenanya tunjukan versi terbaik kebiasaan finansial orang tua agar ditiru. Contoh sederhana adalah kebiasaan dalam merinci pengeluaran, mengalokasikan dana, menggunakan uang untuk hal yang lebih penting, sampai kebiasaan menyimpan uang untuk masa depan. Saat orang tua menunjukan kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari, secara tidak langsung sedang menularkannya kepada anak. Kebiasaan orang tua adalah yang akan pertama kali dilihat, dirasakan untuk kemudian direkam oleh anak sebagai pembelajaran dan pembentukan karakternya.

2. Ajak Diskusi

Tips Money Parenting
Gambar: pexels.com

Tips berikutnya yaitu sering mengajak bercerita atau membahas uang dengan anak. Gunakan berbagai kesempatan yang memungkinkan untuk meperkenalkan pendidikan tentang uang kepada mereka. Bisa dimulai dari hal yang sederhana saja, misalnya meminta saran kepada anak ketika akan menggunakan uang untuk sesuatu hal sembari memberikan pengertian tentang bedanya keinginan dan kebutuhan. Sesekali ajak juga mereka berdiskusi mengenai permasalahan yang lebih kompleks namun tetap dengan gaya yang sederhana, misal tentang betapa sulitnya anda bekerja untuk mendapatkan uang.

3. Libatkan Anak dengan Hal yang Berhubungan Dengan Uang

Pengalaman nyata akan memberikan pelajaran langsung yang lebih mudah diserap oleh daya pikir anak. Sayangnya banyak orang tua belum menyadari dan enggan melibatkan anak ketika membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan uang. Mungkin karena anak belum mengerti sehingga merasa tidak perlu melakukannya, padahal itu bisa menjadi bagian dari proses money parenting lho.

Libatkan anak untuk hal-hal sederhana yang berhubungan dengan uang, semisal membayar tagihan, membayar makanan di resto, membayar belanjaan di supermarket, dan lain sebagainya. Sesekali biarkan anak yang melakukan pekerjaan tersebut, tentunya dengan pengawasan. Biarkan dia belajar secara langsung tentang bagaimana uang itu bekerja. Ajari juga untuk menghitung dan memeriksa kembalian setiap selesai, guna menunjukan bahwa setiap nominal yang kita miliki sangatlah berharga. Harapannya dengan kebiasaan tersebut anak bisa lebih menghargai uang dan bisa menggunakan uang dengan bijak.

4. Ajarkan Menabung

Belajar Menabung Untuk Anak
Gambar: pexels.com

Cara lain dalam memberi pendidikan uang kepada anak yaitu dengan mengajarkan menabung. Tentu, menabung merupakan pelajaran tentang uang (money lesson) yang sangat penting. Selain orang tua memberikan contoh tentang kebiasaan menabung, anak juga perlu diajak secara langsung sebagai latihan. Menabung akan melatih anak untuk lebih terampil mengelola uang, mengajarkan anak untuk hemat dan lebih disiplin.

Ajarkan anak menabung saat dia menginginkan sesuatu. Kebiasaan baik ini juga akan membuat anak semakin menghargai uang karena tau bagaimana sulitnya mendapatkan uang untuk sesuatu yang dia inginkan. Dan jangan lupa, pujilah segala kerja kerasnya sehingga dia akan lebih termotivasi untuk terus membiasakan menabung.

Sebenernya masih banyak cara yang bisa dilakukan oleh orang tua dalam proses money parenting atau mengenalkan uang kepada anak. Agar lebih jelas, orang tua bisa melakukan test kepribadian terlebih dahulu untuk mengetahui gaya money parenting seperti apa yang cocok dengan kemungkinan berhasil yang tinggi.

Ternyata ada banyak macamnya lho! Setiap kepribadian tentu memiliki gaya dan pendekatan yang berbeda. Silahkan ikuti testnya di situs Eastspring Investments ya.

Alamat:

https://www.eastspring.com/id/money-parenting/quiz-landing

Persiapan Orang Tua Sebagai Eksekutor Money Parenting

Selain mengetahui kepribadian dan gaya money parenting yang cocok, tentunya perlu peran orang tua yang aktif dan sudah melek finansial terlebih dahulu agar metode ini berhasil. Tidak berarti harus kaya raya, setidaknya mengerti cara mengelola uang dengan baik dan bijak sesuai kondisi finansialnya.

Kenapa demikian? Fakta lain dari Eastspring Investment menyebut, bahwa sebagian besar kendala dalam money parenting adalah orang tua yang tidak percaya diri untuk mengajarkan ilmu tentang finansial kepada anaknya. Indeks keyakinan rata-rata di seluruh Asia hanya 0,65% saja. Kabar baiknya Indonesia menduduki peringkat tertinggi dengan 0,73%. Yaa meskipun masih tergolong minim ya.

Kepercayaan diri inilah yang perlu ditambah dan ditumbuhkan dari orang tua, salah satu caranya dengan memperkaya diri dengan ilmu finansial yang lebih baik.

1. Ubah Gaya Hidup dan Upgrade Ilmu Finansial

Mempelajari ilmu finansial sudah seharusnya dilakukan oleh setiap manusia dewasa. Banyak manfaat yang didapat dengan belajar ilmu finansial, terlebih untuk yang sudah berkeluarga dan yang akan (atau sudah) menjadi orang tua. Selain untuk bekal money parenting, ilmu tersebut bisa digunakan untuk merencanakan masa depan keuangan keluarga, misalnya rencana memiliki rumah, kendaraan, biaya sekolah anak dan lain-lain.

Di era digital seperti sekarang, tidak ada alasan lagi untuk tidak belajar. Ilmu finansial banyak bertebaran di internet bahkan tanpa harus berhubungan langsung dengan ahlinya. Asal rajin deh nyarinya. Salah satu video berikut mungkin bisa memberikan insight berguna untuk pasangan atau orang tua muda yang sedang bingung menentukan tujuan keuangan keluarga. Yuk disimak!

Mengutip dari pernyataan Pak Ben, Founder dari Invesnow yaitu salah satu perusahaan dalam bidang investasi reksadana yang ada di Indonesia, beliau mengatakan bahwa kesalahan orang tua muda dalam merencakan finansial atau keuangan keluarga ada 5:

  1. Pendapatan naik, gaya hidup ikut naik
  2. Tidak terbuka soal keuangan sebelum menikah
  3. Tidak suka mencatat pendapatan dan pengeluaran
  4. Tidak membuat alokasi dana untuk keperluan, alias pengeluaran sesuka hati
  5. Tidak mencari income tambahan

Dari ke-5 kebiasaan di atas, mana nih yang masih dilakukan oleh kalian para orang tua muda? Yuk diubah mulai sekarang demi memperbaiki kondisi finansial keluarga ke arah yang lebih stabil. Dampak baik lainnya adalah anda bisa lebih percaya diri untuk memberikan pendidikan money parenting kepada anak. Karena seperti sudah dibahas diatas, perlu orang tua yang matang finansial dan percaya diri untuk kelancaraan dan keberhasilan dari money parenting.

2. Investasi Sebagai Langkah Menjaga Keuangan Keluarga

Mendengar kata investasi, ingatan kita pasti langsung tertuju pada kasus-kasus investasi bodong yang sedang marak terjadi. Berhubung topik ini sedang ramai di perbincangkan, maka secara khusus saya akan mengulas mengenai investasi. Apa itu investasi, manfaat investasi beserta jenis-jenis investasi yang aman dan cocok untuk pemula.

3. Pengertian Investasi

Investasi merupakan aktivitas menempatkan modal baik uang maupun aset pada suatu benda, lembaga atau pihak tertentu dengan harapan ada peningkatan nilai dari modal tersebut. Apakah investasi sama dengan dengan menabung? Sekilas sama, padahal tidak. Meski sama-sama menyimpan dana untuk kebutuhan masa depan, namun bedanya investasi lebih berfokus kepada bagaimana uang itu tumbuh saat disimpan.

Tujuan Investasi

Sekarang ini investasi telah menjadi lifestyle generasi milenial termasuk para orang tua muda. Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat membuat generasi muda lebih teredukasi dengan dunia finansial, salah satunya berkat pengaruh baik di media sosial. Namun dibalik hype-nya investasi dikalangan anak muda ini, ada segelintir oknum yang memanfaatkan momen dengan menjual popularitas untuk mempengaruhi orang. Mereka meng-influence banyak orang untuk "berinvestasi" dengan cara yang bahkan tidak sejalan dengan fungsi dan tujuan investasi secara umum.

Kasus penipuan-penipuan mengatasnamakan investasi atau sering disebut invetasi bodong mulai bermunculan. Selain merugikan banyak pihak yang sudah kadung terseret ke lobang hitam, kasus investasi bodong juga bisa berdampak kepada psikologis para pemula yang sedang belajar investasi. Mereka menjadi ragu untuk memulai karena ketakutan-ketakutan dengan apa yang terjadi diluar sana.

4. Jenis Investasi

Agar tidak mudah diperdaya oleh investasi abal-abal, alangkah lebih baiknya untuk mengenal dulu jenis-jenis dari investasi. Terutama untuk calon investor nih! Ada banyak instrumen investasi yang layak dicoba, masing-masing memiliki resiko yang berbeda-beda. Yuk kenalan dengan jenis investasi untuk pemula berikut ini:

Jenis-jenis Investasi di Indonesia

4.1. Deposito

Jenis investasi yang pertama adalah deposito. Jenis investasi ini paling banyak diminati sejak dulu. Caranya yang mudah dan tidak rumit menjadi alasan investasi ini banyak digunakan oleh berbagai kalangan. Sekilas investasi ini seperti menabung pada bank konvensional, namun bedanya ada jangka waktu tertentu dalam menyimpan uang. Jika berhasil menyimpan uang pada jangka waktu tersebut, maka investor akan mendapatkan bunga yang telah disepakati.

Kelebihan dari investasi jenis ini adalah pengembalian uang yang tetap dan bunga yang pasti. Namun kelemahannya kita tidak bisa mencairkan uang sebelum mencapai jangka waktu yang sudah ditetapkan.

4.2. Logam Mulia atau Emas

Instrumen investasi kedua berupa barang yaitu emas atau logam mulia. Investasi dalam bentuk emas bisa dilakukan oleh siapa saja karena sangat mudah. Cukup beli emas sesuai kemampuan, kemudian simpan sendiri. Itu untuk cara paling sederhana. Selain menyimpan sendiri, ada cara lain dalam investasi emas, yaitu dengan menabung emas di pegadaian ataupun marketplace.

Investasi ini cukup menjanjikan mengingat harga emas atau logam mulia cenderung naik dari waktu ke waktu. Meskipun naik turun harga dipengaruhi oleh harga emas dunia dan kurs yang sedang berlaku, namun harganya masih sangat stabil bahkan cenderung naik. Keuntungan lain dari investasi ini adalah kita bisa mengambil modal dan keuntungan kapanpun sesuai kebutuhan dengan cara menjualnya.

4.3. Saham

Investasi ini sangat populer di kalangan anak muda. Sebutan "investor" seperti menjadi julukan yang membanggakan untuk generasi muda termasuk orang tua muda. Saham atau surat kepemilikan suatu perusahaan merupakan instrumen investasi yang sudah ada sejak dulu. Namun berkat perkembangan di dunia teknologi, sekarang siapa saja bisa melakukan investasi di saham dengan sangat mudah.

Investasi pada saham memang sangat menjanjikan, dengan syarat bisa menjual dan membeli saham di waktu yang tepat. Sayang, prosesnya tidak sesederhana jual beli biasa. Butuh ilmu dan analisa yang baik agar jual-beli saham menghasilkan keuntungan. Jika tidak dibarengi ilmu dan ketepatan, bisa-bisa modal malah hilang. Bagi para pemula memang tidak disarankan untuk langsung terjun ke dunia saham, sebelum belajar terlebih dahulu. Setidaknya pahami dulu ilmu dasar dari jual beli saham tersebut.

4.4. Reksadana

Bagi yang ingin terjun ke dunia saham namun masih minim ilmu dan pengalaman, reksadana adalah jawabannya. Bisa dibilang instrumen investasi satu ini paling cocok untuk pemula diantara jenis investasi yang sudah dibahas diatas. Mengapa demikian? Karena proses yang sangat mudah dalam investasi reksadana dan modal yang sangat ringan. Bahkan hanya dengan 10.000 sudah bisa berinvestasi di instrumen ini lho. Mantep kan?!

Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), reksadana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Peran manajer investasi sangat penting di dalam reksadana, karena mereka yang akan mengelola dan menumbuhkan uang dari pemodal. Seorang investor reksadana cukup menyiapkan modal dan menganalisa manajer investasi mana yang terbaik yang bisa memberikan keuntungan secara maksimal. Kalau soal cuan mungkin memang kalah dari saham, namun kelebihannya kita bisa terhindar dari resiko tinggi kehilangan modal.

Selain 4 jenis di atas, sebetulnya masih banyak jenis investasi yang populer di Indonesia. Sebut saja investasi yang membutuhkan modal besar seperti bisnis tanah dan property, atau yang sedang hits juga yaitu investasi di cryptocurrency. Namun ke-4 di atas setidaknya yang paling cocok untuk para pemula dan orang tua muda yang baru mau belajar investasi.

Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam ilmu investasi adalah diversifikasi alias menyebar dana investasi. Artinya kita tidak disarankan untuk menyimpan seluruh modal di satu instrumen saja. Tempatkan telur-telur dalam jumlah yang tepat di keranjang yang berbeda-beda. Demi mengurangi resiko kerugian.

Kesimpulan

Ilmu finansial merupakan ilmu penting yang sangat bermanfaat untuk para orang tua, calon orang tua, dan manusia dewasa pada umumnya. Selain untuk menjaga stabilitas keuangan keluarga, bagi para orang tua ilmu finansial bisa disalurkan kepada anak dalam pola pengasuhan atau disebut juga money parenting.

Ternyata bukan hanya manusia dewasa, anak pun perlu ilmu finansial sebagai pondasi yang kokoh guna mempersiapkan masa depan yang lebih cerah. Oleh karena itu, money parenting harus ada di dalam pola pengasuhan anak mulai dari sekarang.

Semoga ulasan singkat dalam artikel ini bisa memberikan insight atau referensi bagi siapa saja yang sedang belajar mengenai investasi dan money parenting.

Taburlah gagasan petiklah perbuatan, taburlah perbuatan petiklah kebiasaan, taburlah kebiasaan petiklah karakter, taburlah karakter petiklah nasib.
Stephen R. Covey

Kutipan penutup di atas mudah-mudahan menjadi tambahan motivasi untuk para orang tua dalam memperbarui diri juga dalam membentuk karakter anak di segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal money parenting. Semangat ya!

Referensi:

  • https://invesnow.id/artikel/5-kesalahan-finansial-keluarga-muda-ben-lawson-founder-invesnow
  • https://www.eastspring.com/id/money-parenting
  • https://www.idx.co.id/produk/reksa-dana/
Posting Komentar

Posting Komentar