sqIus80d5VwRjHCsULqdp1Lmmq7jVxCChULbkU68
Bookmark

Pengalaman Terbang ke Luar Negeri dengan Pasport yang Masih Kosong. Deg-degan?

Seperti sudah diceritakan di artikel sharing saya sebelumnya, tentang backpackeran murah ke Malaysia. Bahwasanya itu merupakan penerbangan pertama saya keluar dari tanah air tercinta, Indonesia.

Itu artinya saya melakukan penerbangan internasional pertama saya. Maklum, biasanya main samping rumah atau ke kota tetangga. Hehe.

Nah, banyak pertanyaan ke saya khususnya dari teman-teman saya yang belum pernah melakukan penerbangan internasional. Takut gak? Susah gak lewatin imigrasi dan lain-lain.


Dan sesungguhnya itu juga yang selalu menjadi pertanyaan saya. Dulu. Sebelum mencobanya sendiri.

Semakin penasaran lagi ketika hendak pergi untuk pertama kalinya. Apalagi ketika banyak membaca review pengalaman orang-orang yang 'kebetulan' kurang lancar ketika melakukan penerbangan pertama kali ke luar negeri. Jadi makin hmmm...

Biasanya masalah tersering adalah di bagian Imigrasi. Ya, bagian terangker katanya. Benarkah begitu?

Sebenarnya penerbangan internasional tidak jauh berbeda layaknya penerbangan domestik. Yang membedakan hanya di bagian imigrasi saja. Yang dimana ketika kita melakukan penerbangan domestik, kita tidak perlu melewati imigrasi. Sedangkan penerbangan internasional harus. Selebihnya, step nya sama.

Insyaa Allah akan saya sedikit bahas lebih terperinci mengenai step by step proses di Bandara. Semoga ada manfaatnya, khususnya bagi yang akan melakukan penerbangan untuk pertama kalinya.

Cara Lolos dengan Baik dari Imigrasi Bandara

Pengalaman Pertama Melakukan Penerbangan Internasional

Hari itu senin 18 Maret 2019, tengah malam buta sekitar pukul 12 malam saya (dan teman-teman) bergegas menuju pool damri di kota saya, Sukabumi.

Padahal penerbangan kami sebenarnya pagi hari sekitar pukul 8. Tapi ya, namanya jauh dari Ibukota, harus rela berbuat lebih. Yakni datang lebih awal.

Kami berangkat tengah malam dengan asumsi perjalanan 4-5 jam (perjalanan normal siang-siang Sukabumi-Soetta). Kalau macet bisa lebih. Jadi kami fikir, bisa sampai paling telat pukul 5 pagi (3 jam sebelum take off).

Maklum namanya pertama kali (melakukan penerbangan internasional), kebanyak cemas-nya daripada excited-nya. Gak mau telat. Hahaha.

Ternyata perkiraan meleset. Alih-alih telat, ternyata malah kecepetan!

Bus damri yang kami naiki berangkat sekira pukul setengah 1 malam. Melesat tanpa hambatan. Sehingga pas sampe sana dan tengok jam, ternyata baru jam 3 dong. Tadi mobil terbang atau gimana gak tau deh. Karena sepanjang perjalanan tidur.

Mungkin karena lewat tol juga sih. Tol Bocimi yang sudah terhubung dari Sukabumi (cigombong) ke Ciawi, sehingga perjalanan jauh lebih cepat.

Karena masih sangat jauh dan belum boleh check in, kami cuma nunggu-nunggu di kursi-kursi sekitar bandara sambil ngantuk. Sesekali jalan-jalan untuk mengusir kantuk, karena gak enak banget terkantuk-kantuk sambil duduk (bahasa sunda nya ‘nundutan’).

Cara Lolos dengan Baik dari Imigrasi Bandara

Akhirnya waktu subuh menjelang. Selesai subuhan dan rapi-rapi, sekitar jam 6 kita udah boleh check-in.

Oya kali ini saya flight bareng dengan 4 teman saya. Sebetulnya perjalanan backpackeran ke Malaysia itu ber-7. Tapi ke-3 teman saya sudah terbang duluan jam 2 malam. Maklum kalau tiket promo-an gak bisa milih jam. Jadi sedapetnya saja. Hehehe.

Nah, proses di Bandara di mulai dari sini. Sudah mulai deg-degan belum? Belum begitu sih. Karena yang mula-mula ini gak ada beda dengan penerbangan biasanya / domestik kok.

Panduan Proses Naik Pesawat Untuk penerbangan ke Luar Negeri

Pertama-pertama, seperti halnya semua penerbangan, kita masuk untuk melakukan check-in. Di pintu masuk, kita akan di cek kelengkapan dulu oleh petugas. Tiket, KTP dan pasport (khusus penerbangan keluar negeri), jangan sampai ketinggalan!!!

Setelah beres, kita boleh masuk dan akan melewati X-ray / metal detector. Buka jaket, buka barang-barang yang mengandung metal seperti sabuk, jam tangan, dll. Handphone dan segala printilan pun dimasukan ke wadah yang sudah disediakan.

Pemeriksaan x-ray ini ada 2 tahap. Ketika sudah melewati imigrasi, sebelum masuk ke pesawat akan melewati x-ray kedua. Semua penerbangan sama, baik itu domestik maupun internasional.

Setelah lolos X-Ray bagian 1, selanjutnya kita melakukan check-in. Bisa ke counter (cari counter sesuai maskapai), atau self checkin menggunakan mesin.

Untuk sekarang sudah dimudahkan dengan adanya self check-in ini, karena bisa cetak boarding pass sendiri. Gak perlu antri di loket lagi. Mesin check-in sudah banyak tersedia dan bisa digunakan oleh maskapai apapun. Tinggal pijit, keluar dan bisa langsung ke step berikutnya.

Kecuali jika kita punya bagasi ya, tetap harus menghadap loket untuk cek dan simpan bagasi kita.

Setelah selesai untuk proses check in ini, kita lanjut ke proses berikutnya. Yang ditunggu-tunggu, yang katanya bikin deg-degan apalagi untuk orang dengan pasport baru alias masih kosong. Yes imigrasi.

Meskipun agak gak enak hati, tapi harus stay cool ya.

Tips Melewati Imigrasi Bagi yang Baru Pertama Kali Melakukan Penerbangan Internasional

Beberapa tips untuk melewati imigrasi yang saya pelajari dan berhasil di implementasikan:

1. Tetap tenang, jangan terlihat panik, takut atau malu-malu

Intinya jangan mengundang kecurigaan dan pertanyaan mereka, termasuk cengengesan juga jangan ya.

2. Siapkan berkas-berkas pendukung (khususnya untuk yang pasport nya masih kosong)

Konon katanya akan lebih banyak pertanyaan untuk mereka yang pertama kali meminta cap di pasport. Berkas-berkas mencakup travel initerary / tiket pesawat PP, booking-an hotel, dll.

Begitupun kemarin, saya menyiapkan itu semua. Tapi ternyata ngga ditanyain tuh. Bisa karena faktor 'lucky' atau karena pas dapet petugas yang gak ribet. Atau mungkin karena faktor negara tujuan yang tidak terlalu ketat, karena cuma ke Malaysia. Gak tau kalau ke eropa mah.

Berkas-berkas tersebut usahakan sudah rapi tersusun dan di pegang. Jangan sampai ketika di mintai baru deh cemas, bongkar-bongkar tas. Selain menimbulkan kecurigaan, juga membuat antrian panjang alias nge-lama-in.

3. Sopan dan jangan melanggar

Di setiap imigrasi ada larangan memotret. Jadi mending gak usah keluarin handphone dulu. Meskipun belum giliran atau sambil antri. Pokoknya ketika sudah masuk area imigrasi jangan mainan HP dulu.

4. Jawab pertanyaan dengan yakin

Seperti disebut diatas, jangan panik. Berusaha untuk santai, meskipun tidak bisa dipungkiri sugesti-sugesti hasil info dan bacaan selalu menghantui sepanjang proses ini. Deg-deg an iya, tapi sebisa mungkin tidak memperlihatkan.

Pertanyaaan-pertanyaan mendasar yang biasanya diberikan termasuk kepada saya kemarin. Mau ngapain? Berapa lama? Tinggal dimana? Jawab saja secara jujur dan apa-adanya. Jangan terbata-bata, takutnya terkesan berbohong. Jangan lupa berikan senyum terbaikmu, dikit aja tapi :)

Pengalaman saya kemarin sih gitu aja. Alhamdulillah gak ada yang aneh dan menakutkan. Saran saya, gak usah terpengaruh dengan cerita-cerita tidak baik soal imigrasi bandara yang menakutkan. Karena sedikit banyak mempengaruhi ketenangan kita saat akan / sedang melewati imigrasi.

Meskipun pasport kita masih kosong, jangan takut ya. Saya sih kurang tau kasusnya akan sama atau tidak untuk penerbangan ke negara lain. Semoga sih lancar-lancar saja.

Sensasi deg-degan melewati imigrasi ini tidak akan dialami oleh orang-orang yang pergi dengan tour & travel. Karena biasanya imigrasi memberikan kelonggaran, kadang bisa dikolektif oleh leader nya. Atau kalaupun sendiri-sendiri ya tinggal bilang saja ikut tour. Petugas imigrasi biasanya tidak akan banyak bertanya, karena sudah yakin dan ada penanggung jawabnya.

Selesai melewati imigrasi. Tinggal santai-santai deh. Karena tinggal beberapa step lagi aja, untuk selanjutnya naik ke pesawat yang bersangkutan.

Kita tinggal menuju gate yang tertera di boarding pas. Lalu akan melewati 1x lagi x-ray sebelum masuk ke ruang tunggu pesawat.

Nah jika sudah sampai sini KTP simpen aja jauh-jauh (wiiiiisss, jangan dibuang), karena kartu identitas kita untuk selanjutnya sampai bandara tujuan adalah pasport kita.

Itu saja untuk panduan proses naik pesawat ke luar negeri untuk pertama kali. Gimana? Mudah kan?

Jam sudah menunjukan pukul 9, kala itu delay hampir 30 menit dari waktu di boarding pass saya. Sampai akhirnya saya dan teman naik ke pesawat dan terbang.

Sekalian saja nih, sedikit saya tambahkan mengenai proses di bandara kedatangan negara tujuan (Malaysia). Seperti apasih imigrasi disana? Apakah lebih ribet?

Proses Imigrasi di Negara Tujuan

Perjalanan Jakarta-Kuala Lumpur kurang lebih 2 jam. Alhamdulillah pesawat Airasia dengan nomor penerbangan AK-381 landing di Kuala Lumpur International Airport 2 sekira pukul 12 siang waktu setempat.

Keluar dari pesawat perlu berjalan lumayan jauh melewati lorong dan menuju imigrasi kedatangan. Pilih jalur foreign, karena disana kita adalah warga asing. Bisa dibilang bule :p

Wajar lah kalau agak celingukan, namanya juga pertama kali. Imigrasi di terminal kedatangan disana ternyata lebih banyak sehingga gak ada antri sama-sekali. Mungkin beda cerita kalau lagi penuh / high session. Kebetulan kemarin sedang sepi.

Tapi untuk imigrasi di terminal keberangkatan KLIA2, antrinya panjang bukan main. Sedikit cerita pengalaman tidak terlupakan kami, karena hampir saja ketinggalan pesawat pulang akibat antri di imigrasi. Super panjang dan sedikit saja petugasnya.

Salah kita juga sih, agak mepet-mepet antri ke Imigrasi karena tertipu schedule di layar. Telat beberapa detik saja sudah ditutup mungkin gate nya. Itupun sudah lari-lari menuju gate yang subhanallah jauh banget. Mungkin akan saya ceritakan selengkapnya nanti.

Lalu di imigrasi kedatangan Kuala Lumpur ditanyai apa aja?

Sama saja kok, hanya ditanya berapa hari. Gak ada disuruh lihatin berkas apapun, meskipun saya sudah siapin. Malah terkesan lebih simple pertanyaannya. Tapi teuteup dengan wajab petugas imigrasi yang judes dan tidak pernah senyum. Udah di setting begitu kali ya.

Setelah melewati imigrasi, selesai deh. Tinggal ambil bagasi lalu keluar. Bebasss. Alhamdulillah.

Mungkin itu saja sharing dari saya tentang pengalaman melakukan penerbangan ke luar negeri untuk pasport yang masih kosong atau pertama kali. Khususnya dalam melewati imigrasi bandara. Teman-teman sudah siap mencoba sensasi nya?


Budayakan comment setelah membaca :)
Posting Komentar

Posting Komentar