sqIus80d5VwRjHCsULqdp1Lmmq7jVxCChULbkU68
Bookmark

Banyuwangi; Susur Pantai, Pulau Hingga Mendaki Gunung Ijen

Artikel ini lanjutan dari artikel sebelumnya, yang berisi sharing pengalaman meng-explore Jawa Timur. Bagi teman-teman yang langsung membaca artikel ini, dianjurkan untuk membaca Explore Jawa Timur Part 1 terlebih dulu ya. Biar nyambung.

Sekali Angkat Ransel, Bromo sampai Ijen Terlampaui

Setelah di artikel sebelumnya sudah dibahas pengalaman mengunjungi wisata-wisata di kota Malang & midnight ke Bromo. Disini saya akan lanjutkan sharing pengalaman mengunjungi wisata di kota lain yakni Batu dan Banyuwangi.

Wisata-wisata di kota Batu terutama wisata alamnya sangat beraneka ragam. Selain itu, banyak juga wisata-wisata modern seperti Jatim Park 1, 2 dan 3, Museum Angkut, dll.

Karena lokasinya berdampingan dengan kota Malang, sangat tidak afdol kalau kalian mengunjungi Malang tapi tidak menjajal kota Batu sekalian.

Saya bersama teman-teman tertarik mengunjungi beberapa tempat di Batu, tentunya yang bernuansa alam. Pilihan pertama dan ternyata satu-satunya jatuh ke Wana Wisata Coban Rondo.

Tadinya kami masih ingin mengunjungi tempat-tempat lain seperti Wisata Petik Apel, Coban Rais, Cafe Sawah, dll. Karena keterbatasan waktu, akhirnya tidak sempat. Sad...

Kenapa kok gak sempat?

Soalnya, sore hari kami harus melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi dengan kereta api sekitar pukul 4 sore. Jadi jatah explore kami hari itu kurang lebih hanya setengah hari saja. Jam 2 siang kami sudah harus menuju kota Malang, untuk selanjutnya ke Stasiun Malang.

Pagi-pagi sekali kami sudah bersiap. Masing-masing packing dengan ranselnya karena kami akan sekalian checkout homestay, supaya gak bolak-balik. Untungnya kami menggunakan kendaraan yang lumayan besar (Elf Short, kapasitas 14 orang). Jadi lebih leluasa menyimpan tas-tas yang lumayan banyak.

Perjalanan ke Coban Rondo tidak terlalu jauh dari homestay, hanya sekitar 30 menit saja dengan lalu lintas yang lumayan padat karena hari itu weekend.

Sekitar pukul 9 pagi, kami sudah sampai di lokasi Wana Wisata Coban Rondo. Oh.. Ternyata disana tidak hanya wisata air terjun saja, banyak wahana lain yang bisa di jajal. Pantas saja tiket masuk lumayan mahal untuk ukuran wisata air terjun, yaitu 30k/orang.

Wahana lain yang bisa dicoba di Wisata Coban Rondo antara lain : Taman Labirin, ATV, Berkuda, Panahan, Sepeda Gunung, Paintball, Flying Fox dll. Karena hujan, akhirnya kami memutuskan untuk mencoba wahana-wahana indoor dahulu. Sambil berteduh. Kami mencoba permainan memanah dan Paintball, juga Taman Labirin nya.

Sekali Angkat Ransel, Bromo sampai Ijen Terlampaui
Taman Labirin Coban Rondo

Sekali Angkat Ransel, Bromo sampai Ijen Terlampaui
Belajar Memanah di Coban Rondo

Sekali Angkat Ransel, Bromo sampai Ijen TerlampauiWahana Paintball di Coban Rondo

Setelah hujan reda kami melanjutkan ke lokasi air terjun, yang mana perlu naik kendaraan lagi sekitar 3-5 menit dari lokasi wahana permainan tadi.

Sekali Angkat Ransel, Bromo sampai Ijen Terlampaui

Sekali Angkat Ransel, Bromo sampai Ijen Terlampaui

Sekali Angkat Ransel, Bromo sampai Ijen Terlampaui\

Sekali Angkat Ransel, Bromo sampai Ijen Terlampaui

Air Terjun Coban Rondo.
Sayang tdak bisa mendekat sampai ke curugnya

Sekitar pukul 12.00 kami sudah selesai dan berniat untuk melanjutkan perjalanan ke tempat lain di Batu. Kami memilih untuk ke Cafe Sawah, lokasi yang sedang naik daun di Batu. Sekalian makan siang, tadinya. Tapi ternyata....

Sekali Angkat Ransel, Bromo sampai Ijen TerlampauiPemandangan di Cafe Sawah (Sumber Gambar)

Lokasi Cafe Sawah yang sesuai namanya, berada di pesawahan. Dari jalan utama kita akan masuk perkampungan dengan jalan yang sempit, sehingga kendaraan antri. Macet parah. Pengunjung membludak, karena hari itu memang sedang long weekend. Duh... Duh... Akses yang kurang mendukung, sayang sekali.

Sempat ada sedikit perdebatan kecil diantara kami. Sebagian menyarankan untuk putar arah, sebagian lagi memilih untuk diteruskan. Karena sebetulnya putar arah pun tidak memungkinkan, dengan jalanan yang sempit dan antri.

Sesampainya di lokasi, melihat situasi yang penuh sesak, kami pun mengalah untuk kemudian sepakat pulang saja. Mengingat jam sudah menunjukan hampir pukul 2 siang, sedangkan perjalanan ke Malang perlu 1-2 jam jika lalu lintas padat. Fail!

Alhamdulillah, kami tiba tepat waktu. Berkat mas sopir yang kooperatif dan membantu mencari jalan cepat karena jadwal yang mepet. Sekitar pukul 3 siang kami sudah sampai di stasiun dan siap melanjutkan perjalanan.

Untuk yang memerlukan jasa rental mobil di Malang dan Batu, saya sangat merekomendasikan mas Budi, sopir kami selama di Batu.

Kontak : 0822-3197-6397 (Mas Budi)

Kami berpisah dengan sebagian teman disini. Sebagian tidak melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi, melainkan pulang menuju Jakarta karena harus masuk kerja. Sehingga dari 13 orang, tersisa tinggal 7 orang.

Kereta melaju sekitar pukul 4 sore. Perjalanan Malang – Banyuwangi sekitar 8 jam dan kami sampai di Banyuwangi sekitar pukul 12 malam.

Kami sudah disambut oleh mas Bagus, host kami selama di Banyuwangi. Bagi yang akan ke Banyuwangi dan memerlukan tempat menginap ataupun guide, bisa menghubungi beliau.

Kontak : 0812-3758-1709 (Mas Bagus)

Beliau juga menyediakan sewa kendaraan (motor & mobil), berikut paket wisatanya (jika perlu).

Hari pertama di Banyuwangi, agenda kami mengunjungi pantai-pantai Banyuwangi.
Karena kan gunung sudah, city tour sudah, air terjun sudah, tinggal mantai nih yang belum. Hehehe.

Sekali Angkat Ransel, Bromo sampai Ijen Terlampaui
Itinerary di Banyuwangi

Kami mengunjungi beberapa tempat wisata di Banyuwangi, yaitu:

1. Hutan De Djawatan

Sekali Angkat Ransel, Bromo sampai Ijen Terlampaui

Suasana di hutan De Djawatan ini sangat asri. Rimbunan pepohonan Trembesi yang menjulang, yang sepertinya sudah berumur ratusan tahun membuat teduh suasana. Cocok sekali untuk duduk-duduk santai bersama keluarga, sahabat atau orang-orang terdekat.

Tarif masuk De Djawatan sangat murah, hanya 2k/orang ditambah parkir kendaraan. Disana juga ada penyewaan kuda dan ATV untuk berpetualang mengelilingi hutan yang lumayan luas (tarifnya kurang tau).

Sekali Angkat Ransel, Bromo sampai Ijen Terlampaui

2. Pantai Rajegwesi (perlintasan menuju Teluk Ijo)

Sekali Angkat Ransel, Bromo sampai Ijen Terlampaui

Pantai Rajegwesi digunakan oleh para pengunjung yang akan ke Teluk Ijo dengan menggunakan perahu nelayan. Makanya disepanjang pantai banyak perahu-perahu nelayan yang sedang bersandar.

Sebetulnya bila ingin ke Teluk Ijo Banyuwangi, bisa dengan cara lain yaitu treking (jalan kaki). Lokasinya yang menjorok ke dalam, tidak terjangkau kendaraan. Jadi dari parkiran kita perlu berjalan kaki sekitar kurang lebih 1 jam.

Jika ingin cepat sampai tanpa trekking terlebih dahulu, bisa menyebrang menggunakan perahu nelayan tadi. Karena kami sedang irit tenaga buat trekking ke Gunung Ijen, jadi naik perahu aja deh. Tarif 35K/orang (PP).

Sebelumnya kita juga harus bayar tiket masuk 7500/orang di gerbang sebelum masuk pantai Rajegwesi. Lokasi ini termasuk kawasan Taman Nasional Meru Betiri.

3. Teluk Ijo

Sekali Angkat Ransel, Bromo sampai Ijen Terlampaui

Tidak berlebihan kalau Teluk Ijo atau sering juga disebut Green Bay ini merupakan surga tersembunyi di Banyuwangi. Lokasinya yang memang tersembunyi, pun memiliki panorama yang sangat menarik.

Selain pantai plengkung dengan air biru kehijauan dan pasir putih yang lembut, pemandangan karang yang indah, juga ada air terjun disampingnya. Tak heran para pelancong selalu memasukan destinasi ini kedalam itinerary di Banyuwangi, meskipun menjangkaunya perlu perjuangan.

Sekali Angkat Ransel, Bromo sampai Ijen TerlampauiPerjalanan menuju Teluk Ijo dengan perahu nelayan. Kurang lebih 15 menit.

Disana bagaikan dipulau kecil. Tidak ada rumah, tidak ada warung. Jadi siapkan bekal jika menuju kesana. Pengunjung bisa puas berenang dipinggiran, karena pantai di Teluk Ijo sangat tenang.

Sekali Angkat Ransel, Bromo sampai Ijen Terlampaui

Sekali Angkat Ransel, Bromo sampai Ijen Terlampaui

4. Pulau Merah

Sekali Angkat Ransel, Bromo sampai Ijen Terlampaui

Katanya pulau merah ini tempat terbaik untuk menikmati sunset di Banyuwangi. Sayang nya waktu itu awan sedikit menebal, sehingga tidak bisa menyaksikan moment matahari terbenam dengan sempurna. Tarif ke pulau merah 8K/orang sudah termasuk parkir.



Sebetulnya masih banyak destinasi andalan di Banyuwangi. Salah satunya yang sangat terkenal dengan julukan Africa Van Java, yaitu Taman Nasional Baluran. Tapi karena keterbatasan waktu, kami belum sempat berkunjung kesana.

Mungkin kalau di kebut bisa saja dapet semua, tapi perjalanan hari itu santai saja. Tujuannya supaya tidak terlalu cape, karena kami akan midnight ke Gunung Ijen malam harinya. Juga karena lokasi-lokasi tersebut cukup jauh dari pusat kota dan dari homestay kami di daerah Rogojampi.

Sekitar pukul 8 malam kami sudah sampai kembali di homestay dan istirahat sejenak untuk melanjutkan petualangan tengah malam nanti.

Tepat pukul 12 malam, kami sudah bersiap untuk memulai perjalanan ke Paltuding (kaki Gunung Ijen). Karena jarak yang lumayan jauh, kira-kira 1 jam dari homestay tempat kami menginap.

Sampai di Paltuding sekitar pukul 1 malam, kami langsung mengurus izin mendaki ke pos yang tersedia. Setelah membayar 5000 rupiah dan mendapatkan tiket masuk, kami mulai melakukan trekking ke Gunung Ijen.

Trekking santai sekitar 2 jam sampai ke puncak. Lalu turun ke pinggir kawah, ke tempat melihat Blue Fire. Perjalanan turun ke kawah sekitar 30-60 menit, karena medan sangat curam. Akhirnya.... Blue Fire Ijen!!!

Angin yang bertiup cukup kencang sehingga kadang api tidak terlihat (tertutup asap).

Setelah lumayan puas menikmati Blue Fire, dan karena bau belerang yang semakin menyengat. Kami pun naik kembali ke puncak untuk menikmati sunrise.

Sekali Angkat Ransel, Bromo sampai Ijen TerlampauiFokus ke mahluk-mahluk kecil dibawah sana. Itu bukan semut, itu manusia. Disana adalah tempat kita melihat blue fire. turunnya lumayan jauh, makanya orang saja kelihatan kecil banget. Kemudian untuk medannya seperti bisa dilihat, bebatuan terjal dan curam. Harus extra hati-hati.

Oh ya, jangan lupa menyiapkan masker gas ya jika akan naik ke Gunung Ijen. Masker gas diperlukan unutk melindungi dari bau belerang yang menyengat. Apalagi jika akan turun ke Blue Fire.

Sebetulnya banyak juga yang pakai masker biasa, tapi untuk keselamatan lebih baik pakai masker gas ya. Kalau gak bawa, gak usah khawatir, disana ada penyewaan nya kok.

Sekali Angkat Ransel, Bromo sampai Ijen TerlampauiMasker Gas

Selama di Gunung Ijen kami banyak berinteraksi dengan warga-warga lokal yang menggantungkan hidupnya di Gunung Ijen. Mulai petani belerang, jasa sewa masker dan ojek trolley. Selengkapnya akan saya bahas di artikel lain, tunggu ya.

Sekali Angkat Ransel, Bromo sampai Ijen TerlampauiPuncak Ijen

Kami sudah turun dari puncak sekitar pukul 7 pagi, dan sampai di pos sekitar pukul 9. Sebelum pulang kami sarapan terlebih dahulu di lokasi air terjun belerang Kalipait. Tidak begitu jauh dari Lokasi pendakian Ijen.

Sekali Angkat Ransel, Bromo sampai Ijen TerlampauiTurun gunung sudah disambut makanan, bahagia itu sederhana :)))


Perjalanan meng-explore Jawa Timur seminggu penuh pun hampir selesai. Senin sore 19 Maret 2018 agenda kami pulang. Yeeeee Akhirnya.

Kami pulang via udara dari Surabaya. Alasannya karena sudah tidak sanggup harus berjam-jam di kereta menuju Jakarta. Hehe. Tapi sebelumnya, kami pun harus menggunakan jasa kereta juga menuju Surabaya dari Banyuwangi. Perjalanan hampir 8 Jam, lumayan euy.

Sebetulnya di Banyuwangi ada bandara, hanya saja kami sudah terlanjur booking tiket pesawat dari Surabaya. Maklum pelancong modis (modal diskon).

Kereta sampai di Surabaya tengah malam, kami langsung menuju bandara Juanda karena jadwal penerbangan pertama pukul 5 subuh. Baru sempat istirahat, tidur-tiduran di teras bandara sembari menunggu pagi.

Akhirnya kami landing di Jakarta sekitar pukul 7 pagi, langsung meneruskan perjalanan ke rumah masing-masing di Sukabumi.

Alhamdulillah. Semua berjalan sesuai rencana. Meskipun tidak selalu manis, cukup dinikmati sebagai bumbu perjalanan.
Cerita ini mungkin tidak seseru saat kami menjalaninya. Aslinya seru abis. Teman-teman harus coba biat percaya. Hehehe.

Sharing pengalaman ini semata-mata untuk gambaran bagi teman-teman yang ingin meng-explore Jawa Timur, apalagi untuk yang baru pertama kali. Meng-explore Bromo sampai Ijen sangat recommended dan patut dicoba untuk pengalaman yang lebih puas.

Akhir kata, semoga sharing dari saya ada manfaatnya. Yuk segera rencanakan libur seru kalian dari sekarang.

Budayakan Comment Setelah Membaca
Posting Komentar

Posting Komentar